Posted in

Oksitosin dan antagonis opioid: Pendekatan ganda untuk meningkatkan perilaku sosial

Oksitosin dan antagonis opioid: Pendekatan ganda untuk meningkatkan perilaku sosial
Oksitosin dan antagonis opioid: Pendekatan ganda untuk meningkatkan perilaku sosial

Abstrak
Perilaku sosial merupakan landasan kesehatan mental dan kesejahteraan, yang dibentuk oleh proses neuromodulasi yang kompleks. Intervensi farmakologis yang menargetkan defisit sosial sebagian besar berpusat pada oksitosin (OT). Sementara beberapa uji klinis telah menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk OT dalam mengatasi gangguan sosial, yang lain telah melaporkan hasil yang tidak konsisten, dengan kekhawatiran tentang efeknya yang lemah dan bervariasi. Sistem OT sentral sangat kompleks, mengingat interaksinya dengan beberapa sistem neuromodulasi. Tinjauan ini mengeksplorasi hubungan dinamis antara OT dan sistem opioid dalam mengatur perilaku sosial dan potensi aplikasi terapeutiknya. Meskipun hubungan fisiologis antara sistem opioid dan OT diketahui, banyak pertanyaan tentang efek interaksinya terhadap perilaku sosial masih belum terjawab. Penelitian terbaru yang menyelidiki efek gabungan OT dan antagonis opioid telah melaporkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan fungsi sosial. Di sini, kami menyoroti tantangan utama di area ini, termasuk cara memanipulasi sistem OT dan opioid tanpa mengganggu keseimbangan alaminya, memahami perannya dalam konteks sosial dunia nyata, dan mencapai modulasi efeknya yang tepat. Mengevaluasi titik-titik ini akan membutuhkan teknik ilmu saraf mutakhir, seperti optogenetika, CRISPR, dan ligan perancang, untuk menyempurnakan pemahaman kita dan membuka jalan bagi strategi terapi baru untuk meningkatkan fungsi sosial.

Abstrak Grafis
Sistem oksitosin dan opioid sentral berfungsi secara kombinasi untuk memodulasi perilaku sosial. Mengingat sekresi oksitosin endogen dari hipotalamus diatur secara kuat oleh reseptor μ-opioid, pemberian nalokson bersamaan dengan oksitosin dapat meningkatkan proses terkait oksitosin di otak, dibandingkan dengan pemberian oksitosin atau nalokson saja. Pemberian oksitosin–nalokson secara gabungan dapat memberikan keunggulan terapeutik dalam meningkatkan perilaku sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *