ABSTRAK
Studi ini mengeksplorasi penggunaan realitas virtual (VR) dalam rehabilitasi anggota tubuh bagian atas, dengan membandingkan strategi kontrol bionik dan non-bionik. Sementara VR menunjukkan potensi untuk rehabilitasi yang mendalam dan menarik, temuan terbaru mempertanyakan efektivitas memprioritaskan kebutuhan rehabilitasi pengguna daripada strategi bionik. Beberapa studi telah meneliti dampak strategi ini pada kinerja motorik, motivasi, dan keterlibatan. Untuk mengatasi hal ini, kami merancang dua sistem kontrol gerakan tangan—bionik dan non-bionik—menggunakan uji blok virtual. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi kontrol bionik meningkatkan pengalaman pelatihan awal dan kinerja motorik, tetapi dengan latihan, kelompok kontrol non-bionik menunjukkan kemampuan beradaptasi yang lebih besar, fleksibilitas motorik, dan efisiensi pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa sementara strategi bionik mungkin bermanfaat pada tahap awal, sistem kontrol arbitrer menawarkan hasil jangka panjang yang lebih baik.
Dampak Strategi Pemetaan Kontrol terhadap Kinerja Tugas, Motivasi, dan Keterlibatan Peserta dalam Tugas Pelatihan Anggota Tubuh Bagian Atas VR: Uji Coba Terkendali Acak
